IP

12 Jun 2013

penulisan rujukan

Keamanan jaringan (Bahasa Inggris: Network Security) dalam jaringan komputer sangat penting dilakukan untuk memonitor akses jaringan dan mencegah penyalahgunaan sumber daya jaringan yang tidak sah. Tugas keamanan jaringan dikontrol oleh administrator jaringan.
Menurut Garfinkel dan Spafford, ahli dalam komputer security, komputer dikatakan aman jika bisa diandalkan dan perangkat lunaknya bekerja sesuai dengan yang diharapkan. Keamanan komputer memiliki 5 tujuan, yaitu: Availability, Confidentiality, Data Integrity, Control, Audit (Availability).
  • Privacy : adalah sesuatu yang bersifat rahasia (private). Intinya adalah pencegahan agar informasi tersebut tidak diakses oleh orang yang tidak berhak.
  •  Confidentiality : merupakan data yang diberikan ke pihak lain untuk tujuan khusus tetapi tetap dijaga penyebarannya.
  • Integrity : penekanannya adalah sebuah informasi tidak boleh diubah kecuali oleh pemilik informasi. Terkadang data yang telah terenskripsipun tidak terjaga integritasnya karena ada kemungkinan chapertext dari enkripsi tersebut berubah.
  • Autentication : ini akan dilakukan sewaktu user login dengan menggunakan nama user dan passwordnya. Ini biasanya berhubungan dengan hak akses seseorang, apakah dia pengakses yang sah atau tidak.
  • Audit (Availability) : aspek ini berkaitan dengan apakah sebuah data tersedia saat dibutuhkan/diperlukan. Apabila sebuah data atau informasi terlalu ketat pengamanannya akan menyulitkan dalam akses data tersebut.
Serangan Terhadap Keamanan Sistem Informasi
Security attack / serangan terhadap keamanan sistem informasi, dapat dilihat dari sudut peranan komputer / jaringan komputer yang fungsinya adalah sebagai penyedia informasi. Ada beberapa kemungkinan serangan (attack) :
• Interruption : Perangkat sistem menjadi rusak / tidak tersedia. Serangan ditujukan kepada ketersediaan (availability) dari sistem. Contoh serangan adalah “denial of service attack”.
• Interception : Pihak yang tidak berwenang berhasil mengakses aset / informasi. Contoh dari serangan ini adalah penyadapan (wiretapping).
• Modification : Pihak yang tidak berwenang tidak saja berhasil mengakses, akan tetapi dapat juga mengubah (tamper) aset. Contoh dari serangan ini antara lain adalah mengubah isi dari web site dengan pesan-pesan yang merugikan pemilik web site.
• Fabrication : Pihak yang tidak berwenang menyisipkan objek palsu ke dalam sistem. Contoh dari serangan jenis ini adalah memasukkan pesan-pesan palsu seperti e-mail palsu ke dalam jaringan komputer. Dasar-dasar (principles) dan teori-teori yang digunakan untuk pengamanan sistem informasi misalnya berupa kriptografi dan enkripsi (baik dengan menggunakan private-key maupun dengan menggunakan public-key).
Klasifikasi Kejahatan Komputer
Kejahatan komputer dapat digolongkan kepada yang sangat berbahaya sampai ke yang hanya mengesalkan (annoying). Berdasarkan lubang keamanan, keamanan dapat diklasifikasikan menjadi empat, yaitu :
1. Keamanan yang bersifat fisik (physical security) : termasuk akses orang ke gedung, peralatan dan media yang digunakan. Misalnya pernah diketemukan coretan password / manual yang dibuang tanpa dihancurkan, Wiretapping / hal-hal yang berhubungan dengan akses ke kabel / komputer yang digunakan, Denial of service, yaitu akibat yang ditimbulkan sehingga servis tidak dapat diterima oleh pemakai. Denial of service dapat dilakukan misalnya dengan mematikan peralatan / membanjiri saluran komunikasi dengan pesan-pesan (yang dapat berisi apa saja karena yang diutamakan adalah banyaknya jumlah pesan). Beberapa waktu yang lalu ada lubang keamanan dari implementasi protokol TCP/IP yang dikenal dengan istilah Syn Flood Attack, dimana sistem (host) yang dituju dibanjiri oleh permintaan sehingga menjadi terlalu sibuk dan bahkan dapat berakibat macetnya sistem (hang).
2. Keamanan yang berhubungan dengan orang (personel) : termasuk identifikasi dan profil resiko dari orang yang mempunyai akses (pekerja). Seringkali kelemahan keamanan sistem informasi bergantung kepada manusia (pemakai dan pengelola). Ada sebuah teknik yang dikenal dengan istilah “social engineering” yang sering digunakan oleh kriminal untuk berpura-pura sebagai orang yang berhak mengakses informasi.
3. Keamanan dari data dan media serta teknik komunikasi (communications). Yang termasuk di dalam kelas ini adalah kelemahan dalam software yang digunakan untuk mengelola data. Seorang kriminal dapat memasang virus / trojan horse sehingga dapat mengumpulkan informasi (seperti password) yang semestinya tidak berhak diakses.
4. Keamanan dalam operasi : termasuk prosedur yang digunakan untuk mengatur dan mengelola sistem keamanan dan juga termasuk prosedur setelah serangan (post attack recovery).
Dasar-dasar (principles) dan teori-teori yang digunakan untuk pengamanan sistem informasi misalnya berupa kriptografi dan enkripsi (baik dengan menggunakan private-key maupun dengan menggunakan public-key).
Kriptografi (cryptography)
merupakan ilmu dan seni untuk menjaga pesan agar aman. “Crypto” berarti “secret” (rahasia) dan “graphy” berarti “writing”. Para pelaku / praktisi kriptografi disebut cryptographers. Sebuah algoritma kriptografik (cryptographic algorithm) disebut cipher, merupakan persamaan matematik yang digunakan untuk proses enkripsi dan dekripsi. Biasanya kedua persamaan matematik (untuk enkripsi dan dekripsi) tersebut memiliki hubungan matematis yang cukup erat. Proses yang dilakukan untuk mengamankan sebuah pesan (yang disebut plaintext) menjadi pesan yang tersembunyi (disebut ciphertext) adalah enkripsi (encryption). Ciphertext adalah pesan yang sudah tidak dapat dibaca dengan mudah. Terminologi yang lebih tepat digunakan adalah “encipher”. Proses sebaliknya, untuk mengubah ciphertext menjadi plaintext, disebut dekripsi (decryption). Terminologi yang lebih tepat untuk proses ini adalah “decipher”. Cryptanalysis adalah seni dan ilmu untuk memecahkan ciphertext tanpa bantuan kunci. Cryptanalyst adalah pelaku atau praktisi yang menjalankan cryptanalysis.
Enkripsi
Enkripsi digunakan untuk menyandikan data-data / informasi sehingga tidak dapat dibaca oleh orang yang tidak berhak. Dengan enkripsi, data disandikan (encrypted) dengan menggunakan sebuah kunci (key). Untuk membuka (decrypt) data tersebut digunakan juga sebuah kunci yang dapat sama dengan kunci untuk mengenkripsi (untuk kasus private key cryptography) / dengan kunci yang berbeda (untuk kasus public key cryptography). Gambar dibawah ini menunjukkan contoh proses enkripsi dan dekripsi dengan dua kunci yang berbeda.
Enkripsi Secara matematis, proses atau fungsi enkripsi (E) dapat dituliskan sebagai : E (M) =C, dimana : adalah plaintext (message) dan Cadalah ciphertext. Proses atau fungsi dekripsi (D) dapat dituliskan sebagai : D (C) = M
Algoritma dari Enkripsi dan Dekripsi.
Algoritma dari enkripsi adalah fungsi-fungsi yang digunakan untuk melakukan fungsi enkripsi dan dekripsi. Algoritma yang digunakan menentukan kekuatan dari enkripsi, dan ini biasanya dibuktikan dengan basis matematika.
Kunci yang digunakan dan panjangnya kunci.
Kekuatan dari penyandian bergantung kepada kunci yang digunakan. Beberapa algoritma enkripsi memiliki kelemahan pada kunci yang digunakan. Untuk itu, kunci yang lemah tersebut tidak boleh digunakan. Selain itu, panjangnya kunci, yang biasanya dalam ukuran bit, juga menentukan kekuatan dari enkripsi. Kunci yang lebih panjang biasanya lebih aman dari kunci yang pendek. Jadi enkripsi dengan menggunakan kunci 128-bit lebih sukar dipecahkan dengan algoritma enkripsi yang sama tetapi dengan kunci 56-bit. Semakin panjang sebuah kunci, semakin besar keyspace yang harus dijalani untuk mencari kunci dengan cara brute force attack atau coba-coba karena keyspace yang harus dilihat merupakan pangkat dari bilangan 2. Jadi kunci 128-bit memiliki keyspace 2 128 , sedangkan kunci 56-bit memiliki keyspace 2 56 . Artinya semakin lama kunci baru bisa ketahuan.

 Nurdin Bahtiar, 2012. 'Solusi Komputasi dan Teknologi Informasi dalam
Peningkatan Daya Saing Global', Semarang 15 september.

Arif Dwi Laksito, 2013. 'rekayasa perangkat lunak sinkronisasi jadwal perkuliahan pada aplikasi android menggunakan teknologi XML- RPC ', Yogyakarta .

http://dittalestari.wordpress.com/2013/02/15/artikel-keamanan-jaringan/

0 komentar:

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
 
Copyright (c) 2010 indecember92's blog. Design by WPThemes Expert
Blogger Templates by Buy My Themes.